Sabtu 10 Oct 2015 02:29 WIB

Wow, Ini Dia Keuntungan 'Jualan' Wagyu

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sapi Wagyu
Foto: infoescola.com
Sapi Wagyu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha pembibitan dan penggemukan Wagyu alias sapi Jepang memakan ongkos yang tinggi. Namun, keuntungannya pun tak kalah fantastis ketimbang memelihara sapi biasa.

Head of Breeding Division PT Santosa Agrindo (Santori) Dayan Antoni menyebut, Wagyu hidup yang siap potong dihargai hingga Rp 18,5 juta per ekornya. Sementara harga jual sapi biasa hanya sekitar Rp 13 juta.

"Trend penjualan Wagyu makin lama makin naik karena pasokannya eksklusif," kata dia pada Jumat (9/10). Ia pun menerangkan soal ongkos produksi yang juga lebih tinggi dari pada memelihara sapi biasa.

Perbandingannya, biaya memproduksi satu ekor sapi brahman (sapi biasa) hingga ia lahir yakni Rp 6 juta. Sementara di posisi serupa, biaya memproduksi Wagyu Rp 7,5 juta.

Belum lagi dihitung biaya perawatan, pengandangan dan pakannya. Jika diakumulasi menggunakan sistem pembibitan dan penggemukan ideal, perbedaan biayanya untuk Wagyu 30 persen lebih mahal dari pada sapi biasa.

Santori merupakan salah satu anak Perusahaan JAPFA yang bergerak  di dalam lini usaha pembibitan dan penggemukan sapi. Khusus untuk pembibitan  sapi, ia menjadi perusahaan breeding terbesar di Indonesia yang  berfokus kepada pembibitan wagyu.

Populasi Wagyu Santori saat ini yang tengah melalui masa pembibitan yakni 560 induk Wagyu dan 136 jantan Wagyu. Dari 136 jantan, enam ekor khusus memproduksi semen beku.

Saat ini hasil pembibitan telah menghasilkan keturunan ketiga. Diperkirakan pada 2019 akan dihasilkan Wagyu dengan bibit murni asal Indonesia.

Sementara, produksi per bulan, perusahaan menyembelih 150 ekor Wagyu. Jumlah tersebut masih kurang dibandingkan permintaan yang membutuhkan penyediaan daging Wagyu dari 250 ekor sapi.

Saat ini, Wagyu Santori didistribusikan untuk restoran Jepang, retail, atau eceran di kawasan Jakarta dan Bali. Sektor pariwisata yang tengah bangkit dan berdayasaing mengundang permintaan Wagyu meningkat.

"Hanya 30 persen dari seekor sapi wagyu yang menjadi daging merah, sisanya menjadi produk olahan dan harganya seperti daging biasa," katanya. Di sanalah celah 70 daging wagyu untuk produk olahan seperti bakso atau sosis premium. Daging juga berpotensi diekspor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement