REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada Kamis (8/10) setelah sehari sebelumnya di pasar spot sempat menyentuh di bawah Rp 1 4 ribu per dolar AS. Penguatan tersebut akan didukung sentimen positif respon dari rilis paket kebijakan ekonomi III.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengungkapkan berlanjutnya penguatan rupiah dalam pekan ini memberikan peluang kenaikan lanjutan. Namun, di sisi lain adanya pelonggaran moneter oleh Jepang membuat lajut yen melemah terhadap dolar AS sehingga terdapat potensi pembalikan penguatan dolar AS meski tipis. "Diharapkan kenaikan indeks dolar AS tidak mengurangi potensi kenaikan lanjutan pada laju rupiah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (7/10) malam.
Sejumlah sentimen di pasar antaralain tetapnya kebijakan moneter Jepang, naiknya harga minyak mentah dunia, dan membaiknya laju euro dinilai memberikan sentimen positif terhadap rupiah. Jika sentimen ini berlanjut, tren kenaikan rupiah bisa bertahan. Laju rupiah diperkirakan di atas target resisten Rp 14.325 per dolar AS dengan kurs tengah BI berkisar Rp 14.124-Rp 13.950 per dolar AS.
Kurs tengah BI pada Rabu (7/10), rupiah berada di level Rp 144.065 per dolar AS.