REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini menguat ke level Rp 13.900. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengklaim, penguatan rupiah itu salah satu faktornya karena keberhasilan dua paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah.
“Orang melihat macam-macam, bahwa pemerintah ini serius dan berupaya dengan baik. Itu yang membuat orang lebih optimistis, antara lain karena deregulasi ini,” ucapnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/10).
Selain karena faktor paket deregulasi yang dikeluarkan, Darmin menyebut ada faktor eksternal lain yang juga ikut memengaruhi penguatan rupiah, yakni data ekonomi Amerika Serikat yang sedang jelek. "Data Amerika itu memicu di awalnya," ucap mantan gubernur Bank Indonesia tersebut.
Penguatan rupiah terhadap dolar AS, menurut Darmin, sebetulnya sudah terjadi sejak satu bulan lalu. Terutama setelah ada kepastian tidak ada kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, Fed Rate.
Dia berharap tren penguatan rupiah ini terus bertahan. Apalagi, pemerintah juga akan segera mengeluarkan paket kebijakan tahap ketiga yang diyakini dapat memberikan sinyal positif bagi dunia usaha.