REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Saat industri perbankan menurun sembilan persen selama sepuluh tahun terakhir, industri pasar modal syariah meningkat signifikan.
"Dalam 10 tahun terakhir, pasar modal syariah meningkat 5,4 persen," ujar Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan dalam acara Workshop Wartawan Pasar Modal di Padang, Sumatera Barat, Senin (5/10).
Pasar syariah saat ini dinilai telah mendominiasi pasar saham di Indonesia. Menurut Nicky, tercatat jumlah saham syariah sebesar 62 persen dibandingkan saham nonsyariah yang hanya 38 persen.
Hal yang sama terjadi dalam nilai efek. Saham syariah menguasai 56 persen dari keseluruhan kapitalisasi pasar.
Sementara, nilai transaksi lebih besar dikuasai pasar saham syariah. Nilainya mencapai 63 persen dibandingkan pasar saham nonsyariah.
Adapun frekuensi transaksi pasar saham syariah juga lebih tinggi, yaitu 55 persen. Untuk volume transaksi, pasar saham syariah dan konvensional masih dalam presentase yang sama, yaitu 50 persen.
Nicky menjelaskan, pertumbuhan pasar modal syariah terlihat melalui data jumlah sahamnya dari tahun ke tahun. Pada 2011 saham syariah tercatat sebesar 237 saham. Pada 2012, tercatat sebesar 300 saham, 2013 312 saham, 2014 316 saham, sedangkan pada 2015 menjadi 318 saham.