REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlambatan ekonomi membuat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) masih minim. Target penyaluran KUR sebesar Rp 28 triliun pun kemungkinan sulit tercapai.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, total KUR yang telah disalurkan sampai saat ini baru mencapai Rp 5 triliun.
"Realisasi masih jauh dari target. Target realistis dari ketiga bank penyalur (BRI, BNI, Mandiri) itu Rp 19-20 triliun," kata Puspayoga di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (5/10).
Puspayoga menyebut akan ada relaksasi kebijakan untuk mempercepat penyaluran KUR. Relaksasi itu, misalnya, KUR bisa disalurkan kepada seorang istri untuk menjalani usaha asalkan dijamin oleh suaminya. Kemudian sang suami yang menjadi penjamin harus merupakan karyawan tetap.
"Relaksasi penting dilakukan agar pelaksanaan KUR bisa lebih cepat serta meningkatkan produktivitas masyarakat," ujarnya.