Sabtu 03 Oct 2015 12:42 WIB

Rupiah Melemah, Impor Bali Merosot Tajam

Kerajinan Bali
Foto: Republika/Nina Chaerani
Kerajinan Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, angka impor di Bali merosot tajam.   BPS mencatat,  Bali mengimpor berbagai jenis mesin dan komponen alat produksi dengan mencapai 85,36 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2015.

Angka itu merosot 56,09 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 194,41 juta dolar AS.

"Nilai impor tersebut jauh lebih kecil dibanding dengan nilai ekspor daerah ini yang mencapai 326,93 juta dolar AS pada periode yang sama," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Sabtu (3/10).

Ia mengatakan, khusus impor pada Agustus 2015 jumlahnya tercatat mencapai 8,95 juta dolar AS atau  menurun 12,41 persen dibanding bulan periode sama 2014 sebesar 10,22 juta dolar AS. Panasunan Siregar menjelaskan, Bali sebagai daerah tujuan wisata utama Indonesia mengimpor mesin-mesin dan aneka jenis barang produksi untuk diolah kembali menjadi barang dan aneka jenis cinderamata.

Hasil olahan itu kemudian diekspor ke pasaran luar negeri sehingga mampu memberikan nilai tambah jauh lebih besar. Karena itu, kata dia, impor alat produksi sangat menguntungkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Barang-barang yang impor antara lain produk bahan bakar mineral 30,46 persen, produk mesin-mesin (mekanik) 22,25 persen, produk mesin (peralatan listrik) 13,90 persen, produk perangkat optik 5,70 persen dan produk berbagai barang logam 4,05 persen.

Aneka jenis produk luar negeri itu didatangkan dari Singapura 34,58 persen, Tiongkok 27,54 persen, Amerika Serikat 12,57 persen, Australia 10,31 persen dan Taiwan 3,39 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement