REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi ekonomi global masih tak pasti. Hal ini karena, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menunda menaikkan suku bunganya.
Direktur Ritel dan Konsumer Bank Mandiri Heri Gunardi mengatakan, devaluasi mata uang Cina, yuan, ditambah perlambatan ekonomi Jepang juga menambah ketidakpastian perkembangan ekonomi dunia. Dampaknya, ekonomi Indonesia pun tertekan.
"The Fed nggak jadi menaikkan, kalau jadi ada dampak, aset-aset dolar akan kembali ke negara asalnya. Devaluasi Cina juga bikin kaget kita, ini ada pengaruh ekspor kita," jelasnya di Jakarta, Selasa, (29/9). Ia menambahkan, hampir semua negara merevisi asumsi pertumbuhan.
Heri menegaskan, industri perbankan kini mulai hati-hati menjalankan bisnisnya. Hal ini karena, perlambatan ekonomi menyebabkan pertumbuhan kredit menurun.
Sedangkan kualitas kredit yang tercermin dari kredit bermasalah (NPL) meningkat. "Ini membuat perbankan berhati-hati," tutur Heri.