Kamis 24 Sep 2015 10:00 WIB

Proyek Tol Kalimantan Ditargetkan Tuntas 2019

Rep: Sonia Fitri/ Red: Indah Wulandari
Proyek jalan tol Samarinda-Balikpapan, Kaltim
Foto: antarafoto
Proyek jalan tol Samarinda-Balikpapan, Kaltim

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) masih melanjutkan agenda pembangunan proyek tol pertama di Pulau Kalimantan jurusan Balikpapan-Samarinda.

Tol dengan total panjang 99,2 kilometer tersebut akan memasuki konstruksi seksi V, yakni Balikpapan-Sepinggan.

Pelaksanaan pembangunan ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja sama antara pemerintah pusat, Pemprov Kalimantan Timur, dan investor swasta.

Bersamaan dengan dimulainya konstruksi seksi V, pemerintah juga melaksanakan paket pembangunan Jembatan Sungai Manggar. Total kedua paket konstruksi tersebut, yakni Rp 1,12 triliun.

"Setelah tanda tangan kontrak, langsung kerja, paling cepat tol rampung Mei 2019," kata Menpupera Basuki Hadimuljono, Rabu (23/9).

Paket pembangunan jalan tol seksi V, lanjut dia, menggunakan dana pinjaman dari Tiongkok senilai Rp 848,55 miliar. Ia pun meminta proses loan agreement dapat diselesaikan paling lambat  tiga bulan.

Pascarampung, nantinya tol tersebut diharapkan dapat menggerakkan beberapa kawasan industri seperti kawasan industri Balikpapan dan Bontang, serta terhubung pula dengan Pulau Balang melalui jembatan.

Data Kemenpupera menyebut, tol Balikpapan-Samarinda terbagi menjadi lima seksi yakni Seksi I KM 13 Balikpapan-Samboja, Seksi II Samboja-Palaran I, Seksi III Samboja-Palaran II,  Seksi IV Palaran-Jembatan Mahkota serta Seksi V KM 13 Balikpapan-Sepinggan.

Proses konstruksinya terbagi menjadi tugas tiga pihak di mana pemerintah pusat mengerjakan Seksi V. Adapun Seksi I menjadi tugas Pemerintah Daerah dan Seksi II, III dan IV yang akan ditawarkan kepada investor.

Pekerjaan pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi V sepanjang 11 km pada ruas KM 13 Balikpapan-Sepinggan dilaksanakan dengan APBN dan dana pinjaman pemerintah Cina.

Penandatangan kontrak seksi V dilaksanakan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII (BBPJN VII) dengan pihak penyedia jasa Beijing Urban Construction Group. Ltd bekerja sama dengan BUMN WIKA-PP mengagendakan masa pelaksanaan 730 hari kalender atau selama dua tahun.

Direktur Jenderal Bina Marga Kemenpupera Hediyanto W. Husaini menambahkan, saat ini proses pembebasan lahannya sudah mencapai 85 persen.

"Dari total seluruh lahan yang harus dibebaskan, ada sekitar 8 Km yang terpaksa membebaskan tanah hutan lindung," katanya. Namun, proses perizinannya sudah terbit dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Adapun pelaksanaan pembangunan Jembatan Sungai Manggar, lanjut dia, ia diagendakan akan terbangun sepanjang 613 meter. Dana pembangunan berasal dari APBN dengan tipe struktur “Balok Girder Pratekan”. Jembatan ini berada dalam ruas Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Paket I yakni pada ruas Balikpapan-Samboja.

Penandatanganan kontrak dilakukan antara PPK Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda BBPJN VII dengan penyedia jasa pada Paket Pembangunan Jembatan Sungai Manggar, yaitu PT. Wijaya Karya Persero Tbk.

Nilai kontrak pembangunan jembatan sebesar Rp 271,83 miliar bersumber dari APBN tahun anggaran 2015-2017. Masa pelaksanaannya selama dua tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement