Rabu 16 Sep 2015 17:44 WIB

Kontribusi Domestik Minim, BEI: Jangan Pedulikan Keluar Masuk Dana Asing

Rep: Risa Herdahita Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 layar menunjukkan pergerakan saham di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (25/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
layar menunjukkan pergerakan saham di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komposisi kepemilihan saham domestik hanya mewakili 36 persen dari keseluruhan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski masih tergantung dengan dana asing di pasar modal, Indonesia tidak bisa menahan dana asing yang keluar dari pasar modal.

"Dana asing kan tidak punya kewarganegaraan di sini, ya sewaktu-waktu bisa keluar bisa masuk," jelas Direktur Pengenbangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan saat ditemui wartawan di BEI, Rabu (16/9).

Ia mengakui, saat ini jumlah investor di indonesia masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan total populasi dan negara tetangga. Hingga kini baru sekitar 400 ribu investor yang melakukan transaksi di BEI.

"Meski sedikit tapi lokal itu nilai investasinya besar," lanjut Nicky.

Namun, meski nilainya besar, jumlah itu masih dikatakannya kurang melihat hanya sepertiga dari investor itu yang terhitung aktif. Hal ini, ia tegaskan, tidak aktifnya investor bukan karena keadaan pasar yang saat ini sedang lemah.

"Dari dulu yang aktif hanya 25-30 persen dan yang tidak aktif itu karena mungkin tidak tahu yang harus mereka lakukan setelah membuka akun," papar dia.

Karenanya, penting untuk terus melakukan edukasi dan sosialisasi soal investasi di pasar modal. Dengan menguatnya peran investor domestik, maka dominasi dana asing di pasar modal pun nantinya bukan hal yang harus dikhawatirkan.

"Kita seharusnya tidak boleh terlalu peduli dengan keluar masuknya dana asing, yang harus diperbaiki adalah ketahanan ekonomi negara. Kalau ini sudah baik kapan pun juga dana asing bisa masuk lagi," tambah Nicky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement