Senin 16 Dec 2024 07:08 WIB

OJK Ungkap Ada Perusahaan Kripto Bersiap Melantai di Bursa

OJK sedang dalam proses penelaahan beberapa calon emiten, termasuk industri kripto.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan tengah melakukan penelaahan terhadap sejumlah calon emiten yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di antaranya adalah perusahaan kripto, yang dikabarkan hendak melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

"OJK sedang dalam proses penelaahan beberapa calon emiten, yang salah satunya memang ada yang bergerak di industri kripto," ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam siaran pers di Jakarta, dikutip Senin (16/12/2024).

Baca Juga

Meski begitu, Inarno enggan untuk mengungkapkan mengenai identitas dari perusahaan atau calon emiten yang dimaksud. Sehingga, publik perlu menunggu kepastian secara resmi melantainya emiten tersebut di pasar modal nantinya.

"Terkait dengan detail nama perusahaan, jumlah aset atau pun nilai penawaran umum yang akan dilakukan masih belum dapat kami sampaikan, sampai dengan masing-masing calon emiten tersebut telah memperoleh izin publikasi untuk melakukan bookbuilding," jelas Inarno.

OJK mencatatkan pencapaian yang signifikan dalam sektor aset kripto di Indonesia pada 2024. Berdasarkan data terbaru per Oktober 2024, nilai transaksi aset kripto domestik telah mengalami lonjakan luar biasa mencapai Rp 475,13 triliun.

Capaian itu merupakan sebuah peningkatan fantastis hingga 352,89 persen, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah investor aset kripto di Indonesia pada Oktober 2024 juga mengalami pertumbuhan mencapai hingga 21,63 juta orang, meningkat dari angka 21,27 juta investor pada September 2024.

Peningkatan-peningkatan tersebut mencerminkan tren positif yang terjadi dalam pasar aset kripto global dan domestik. Salah satu faktor utama yang diyakini memengaruhi kenaikan tersebut adalah hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), yakni Donald Trump, yang membawa dampak bullishdi pasar kripto.

Kemenangan Trump dalam pemilu tahun ini memberi optimisme kepada pasar kripto, memicu peningkatan permintaan yang juga tercermin pada transaksi yang semakin besar di Indonesia. Industri pasar kripto pun kian tumbuh dan berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement