Selasa 15 Sep 2015 17:25 WIB

Ramayana Kembali Realisasikan Buyback Saham

Rep: Risa Herdahita Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Salah satu gerai Ramayana
Salah satu gerai Ramayana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten ritel, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) pada Selasa (15/9) kembali mengumumkan realisasi pembelian kembali (buyback) saham yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Transaksi yang terjadi pada 7-11 September itu berupa pembelian kembali sebanyak 14,22 juta lembar saham.

Melalui keterbukaan informasi, Direktur Ramayana, Suryanto menjelaskan pihaknya kembali menggelontorkan dana sebesar Rp 8,4miliar. Itu untuk pembelian kembali saham dengan rata-rata pembelian Rp 590,75.

Sebelumnya, Suryanto menyatakan pihaknya telah mencadangkan dana sebesar Rp 400 miliar untuk aksi ini. Secara bertahap emiten itu telah melakukan empat kali periode buyback hingga saat ini.

Tahap pertama, Ramayana melakukan buyback pada 25 Agustus 2015. Saham yang dibeli kembali ada sebanyak 4juta lembar saham dengan harga rata-rata pembelian Rp 590,75. Jumlah dana yang telah digunakan saat itu Rp Rp 2,37miliar.

 

Tahap kedua, Ramayana melakukan buyback pada 26-28 Agustus 2015. Ada 11,34 juta lembar saham yang dibeli dengan harga rata-rata pembelian saham Rp 607,28. Sementara dana yang dikeluarkan saat itu mencapai Rp 6,91 miliar.

Tahap ketiga adalah pada 31 Agusus-4 September 2015. Saat itu pihak perusahaan membeli 16,69juta lembar saham dengan harga rata-rata pembelian Rp 590,71. Perusahaan mengeluarkan dana sebesar Rp 9,883miliar untuk itu.

Dengan ini, sisa dana yang mereka anggarkan untuk biaya buyback masih sebesar Rp 372,42miliar. Dalam hal ini SUryanto pernah menegaskan aksi buyback tidak akan membuat pendapatan perusahaan menurun. Karenanya perubahan performa atas laba pun tak ada.

"Secara makro, pembelian kembali saham perseroan diharapkan dapat mengurangi dampak pasar saat ini yang sedang berfluktuasi secara signifikan," ujar Suryanto.

Dijelaskan pula, proses ini masih akan terus terjadi hingga tanggal 24 November mendatang. Namun, jika melaui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), jangka waktu buyback akan berakhir pada 15 Maret 2017.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement