REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Modernland Realty Tbk. (MDLN), perusahaan pengembang properti nasional, mencatat pencapaian signifikan dalam memperkuat struktur keuangan perusahaan. Melalui skema Buyback dan Exchange Offer atas surat utang global, Modernland berhasil menurunkan beban obligasi luar negeri sebesar 104,3 juta dolar AS, atau setara dengan Rp 1,7 triliun.
Danu Pate, Corporate Secretary General Manager PT Modernland Realty Tbk., menjelaskan bahwa langkah strategis ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mengoptimalkan struktur keuangan serta menjaga keberlanjutan operasional di tengah tantangan industri properti baik di tingkat nasional maupun global.
Sebagai informasi, sebelumnya Modernland memiliki dua jenis surat utang global, yaitu:
Notes-2025, terdiri dari:
Guaranteed Senior Notes senilai 130,7 juta dolar AS
Guaranteed Senior PIK Toggle Notes senilai 10,3 juta dolar AS,
yang diterbitkan oleh JGC Ventures Pte. Ltd.
Notes-2027, terdiri dari:
Guaranteed Senior Notes senilai 213,9 juta dolar AS
Guaranteed Senior PIK Toggle Notes senilai 19,1 juta dolar AS,
yang diterbitkan oleh Modernland Overseas Pte. Ltd. (MLO)
Kedua entitas tersebut merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Modernland. Total nilai surat utang global sebelum proses Buyback dan Exchange Offer tercatat sebesar 374,1 juta dolar AS.
“Sebagai bagian dari strategi pengelolaan kewajiban (liability management), kami telah melaksanakan Buyback dan Exchange Offer terhadap seluruh Notes-2025 dan Notes-2027. Proses ini dilakukan melalui skema Scheme of Arrangement yang telah disetujui oleh mayoritas pemegang Notes dan disahkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura pada 24 Januari 2025,” terang Danu.
Melalui skema ini, Modernland Overseas (MLO) menerbitkan surat utang baru, New Notes-2027, senilai 269,7 juta dolar AS, yang akan jatuh tempo pada 30 April 2027 dan mulai berlaku efektif sejak 27 Maret 2025. Dengan diterbitkannya New Notes-2027, maka seluruh Notes-2025 dan Notes-2027 sebelumnya secara resmi tidak lagi berlaku.
Sementara itu, Fetrizal Bobby Heryunda, Corporate Investment & Strategy Director PT Modernland Realty Tbk., menuturkan bahwa langkah ini tidak hanya berhasil mengurangi beban utang secara signifikan, tetapi juga tetap mempertahankan struktur kupon obligasi yang sama, yakni 3 persen secara tunai dan 3 persen dalam bentuk payment-in-kind.
“Keberhasilan negosiasi ini mencerminkan posisi tawar kami yang kuat, serta mendukung penguatan posisi keuangan jangka pendek Perseroan,” ujar Fetrizal.
Ia menambahkan, pengurangan beban utang ini diharapkan dapat memperbaiki struktur keuangan perusahaan, termasuk meningkatkan rasio likuiditas dan laba bersih pada tahun berjalan. Sebagai catatan, sebelum restrukturisasi, utang obligasi luar negeri tercatat menyumbang sekitar 90 persen dari total utang obligasi dan perbankan Perseroan.
Dengan struktur utang yang kini lebih seimbang, Modernland optimistis dapat menjalankan operasional secara lebih efektif, serta merealisasikan strategi pertumbuhan yang telah dirancang, termasuk pengembangan proyek-proyek residensial dan komersial.
“Kami tetap optimistis terhadap prospek pasar properti, khususnya segmen rumah tapak yang menjadi tulang punggung industri properti nasional. Modernland berkomitmen untuk terus menghadirkan produk-produk inovatif yang mengikuti tren pasar dan daya beli masyarakat, tanpa mengesampingkan standar kualitas di setiap proyek,” tutup Fetrizal Bobby.