REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan pemerintah mengkaji kemungkinan ada tambahan jatah beras bagi rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) ke-14 di Tanah Air.
"Kalau ada berita kemarau. Kalau ada berita "El Nino", masyarakat bisa tenang karena ada beras ke-14," katanya ketika meninjau gudang Bulog Subdivre III Bojonegoro, Sabtu (5/9).
Ia juga mengharapkan pendistribusian beras ke-13 bagi RTSPM di seluruh Tanah Air sudah bisa selesai minggu ketiga September.
"Ya, paling tidak minggu ketiga atau keempat September beras ke-13 sudah diterima RTSPM di seluruh kabupaten/kota di Tanah Air," katanya.
Khofifah menjelaskan bahwa Kemensos selaku kuasa pengguna anggaran dalam pengadaan beras bagi RTSPM akan melakukan pengawasan agar beras untuk RTSPM sesuai standar kualitas medium.
Pengawasan, kata dia, dilakukan mulai pengadaan, penyimpanan di gudang bulog, sampai pendistribusian ke RTSPM. Menurut Khofifah, pengawasan beras bagi RTSPM, juga akan dilakukan tim koordinator beras untuk RTSPM di seluruh kabupaten/kota di Tanah Air.
Pemerintah, kata Khofifah, mengubah nama beras untuk masyarakat miskin (raskin) menjadi beras untuk keluarga sejahtera (rastra). Hal ini untuk memberikan kepastian bahwa beras untuk RTSPM sesuai dengan standar kualitas medium.
"Kan selama ini masih dijumpai beras yang diterima RTSPM kualitasnya di bawah standar," katanya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan pengadaan yang dilakukan Bulog, juga penyimpanan di gudang, sampai pendistribusian bisa berjalan dengan normal.
"Perum Bulog di Jakarta juga sudah menyampaikan kalau beras yang diterima RTSPM di bawah standar, 1 x 24 jam akan diganti dengan yang sesuai dengan standar," ucapnya.
Di Bojonegoro, Kofifah menyerahkan bantuan senilai Rp1,040 miliar untuk 32 kelompok usaha bersama (kube) dan bantuan perbaikan rumah bagi 40 warga Desa Donan, Kecamatan Purwosari.
Selain itu, dia juga melantik Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Bojonegoro yang diketuai Ririn Muktamiroh.