REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad mengatakan, sudah cukup lama kredit bermasalah (NPL) terjadi di sektor mining seperti batu bara. Maka untuk menghadapinya, beberapa bank sudah melakukan back up dengan pencadangan.
"Ada satu, dua bank yang terkena di pertambangan, karena NPL-nya tinggi, tapi kredit komoditas porsinya kecil sehingga back up dari permodalannya sudah cukup memadai," jelas Muliaman, saat ditemui sesudah menjadi panelis dalam Konferensi Internasional di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, (2/8). Ia menambahkan, beberapa bank yang terkena NPL tinggi, diantaranya bank BUKU tiga.
Muliaman pun mengungkapkan, ada dua bank asing yang cukup baik mengelola kredit macetnya, yakni dengan mengalihkan NPL, agar banknya bersih. "Pada umumnya mereka mengalihkan dengan anak usaha," tambahnya.
Setiap melakukan pengalihan NPL, perbankan diharuskan pula lapor pada OJK. "Jadi harus sepengetahuan OJK," ujar Muliaman.