REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Melakukan pembangunan sejak Desember 2014 lalu, proyek Mixed Use Intermark mendekati tahap akhir penyelesaian.
"Proses pembangunan saat ini sudah tahap penyelesaian untuk semua gedung. Kami optimistis serah terima dapat dilakukan pada kuartal keempat tahun ini," ujar Poppy Sayogo, Direktur Marketing PT. Merdeka Ronov Indonesia, pengembang kawasan Mixed Use Intermark.
Mixed Use Intermark dibangun di lahan seluas 11.000 m2 dengan biaya investasi sebesar Rp 700 miliar. Terdiri dari tiga tower, yang merupakan perpaduan antara apartemen, gedung perkantoran, kondotel, convention center serta hotel bintang empat pertama di kawasan Serpong dan sekitarnya.
Poppy melanjutkan, hingga Agustus 2015 penjualan unit apartemen telah mencapai 90 persen. Tipe kamar yang habis terjual merupakan tipe dua kamar tidur. Sementara untuk kondotel sudah terjual 85 persen dari target. Begitu pula dengan gedung perkantoran, yang penjualannya menunjukkan peningkatan signifikan.
"Manajemen optimistis unit Associate Tower dapat diserahterimakan mulai November tahun ini," kata Poppy.
Tingginya minat terhadap proyek ini, jelas Poppy, tidak lepas dari lokasi yang strategis. Selain dekat dengan pintu tol, proyek ini memiliki keunggulan spesifikasi dibanding produk sejenis di koridor Simatupang hingga Bumi Serpong Damai. Selain itu juga fasilitas unggulan dari apartemen Tuscany yang memiliki panic button sehingga dapat memberikan kenyamanan maksimal pada penghuninya.
Keunggulan lain adalah fasilitas pendukung yang diberikan kepada customer seperti private swimming pool dan pusat kebugaran dalam setiap gedung. Serta terdapat commercial area yang sebagian besar adalah kawasan F&B serta retail modern market.
"Konsep mixed use yang kami tawarkan, spesifikasi gedung dan unit yang terbaik serta fasilitas pendukung yang lengkap adalah jawaban dari tingginya permintaan konsumen terhadap hunian yang terintegrasi dengan lokasi strategis dan fasilitas penunjang yang lengkap," tambah Poppy dalam pernyataan tertulis.