REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terus menunjukkan pelemahan. Bahkan, nilai tukar rupiah di pasar spot sempat tembus level Rp. 14.100 per dolar AS atau merupakan level terendah dalam 17 tahun ini. Tercatat pada tanggal 17 Juni 1998, rupiah pernah berada di puncak rekor terlemah pada Rp 16.650 per dolar AS.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution sempat mengutarakan, tekanan pada rupiah disebabkan beberapa hal termasuk internasional, regional, dan domestik. Gabungan dari ketiga itu, lanjutnya, maka tekanan pada rupiah akan muncul beberapa kali.
Lantas kemudian untuk memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Darmin menilai perlu adanya peningkatan investasi asing masuk investasi asing langsung (FDI), terutama dalam bentuk valuta asing (valas). Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro juga menyatakan, rupiah terdepresiasi akibat ekspektasi yang agak berlebihan terhadap devaluasi yuan. Dengan demikian, depresiasi tidak berhubungan dengan fundamental ekonomi domestik.
Dalam diskusi yang diadakan oleh PASFM, para pelaku bisnis yang hadir mengakui melemahnya nilai tukar rupiah dan kebijakkan yang diambil oleh pemerintah makin menyulitkan mereka.