Kamis 27 Aug 2015 22:55 WIB
Rupiah Melemah

Rupiah Melemah, Bisnis Ikut Tergelincir?

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan sambutan seusai melaksanakan serah terima jabatan di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/8).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan sambutan seusai melaksanakan serah terima jabatan di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terus menunjukkan pelemahan. Bahkan, nilai tukar rupiah di pasar spot sempat tembus level Rp. 14.100 per dolar AS atau merupakan level terendah dalam 17 tahun ini. Tercatat pada tanggal 17 Juni 1998, rupiah pernah berada di puncak rekor terlemah pada Rp 16.650 per dolar AS.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution sempat mengutarakan, tekanan pada rupiah disebabkan beberapa hal termasuk internasional, regional, dan domestik. Gabungan dari ketiga itu, lanjutnya, maka tekanan pada rupiah akan muncul beberapa kali.

Lantas kemudian untuk memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Darmin menilai perlu adanya peningkatan investasi asing masuk investasi asing langsung (FDI), terutama dalam bentuk valuta asing (valas). Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro juga menyatakan, rupiah terdepresiasi akibat ekspektasi yang agak berlebihan terhadap devaluasi yuan. Dengan demikian, depresiasi tidak berhubungan dengan fundamental ekonomi domestik.

Dalam diskusi yang diadakan  oleh PASFM, para pelaku bisnis yang hadir mengakui melemahnya nilai tukar rupiah dan kebijakkan yang diambil oleh pemerintah makin  menyulitkan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement