Rabu 26 Aug 2015 11:16 WIB

Rupiah Merosot, Aher Optimistis BJB tetap Untung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank Jabar Banten Syariah.
Foto: Dok Republika
Bank Jabar Banten Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pastikan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mencapai diatas Rp 14 ribu tidak akan membuat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) defisit. Apalagi, sampai menghambat pembangunan di Jawa Barat.

"Sampai sekarang ini belum sampai kepada penyesuaian itu, Insya Allah belanja APBD di Jabar tetap aman (tak defisit, red)," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Rabu (26/8).

Saat ditanya tentang pengaruhnya terhadap perbankan, Aher mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah tersebut tentunya akan dirasakan oleh perbankan. Seperti halnya Bank BJB, namun demikian sejauh ini kondisinya masih stabil.

"Pengaruhnya paling pada keuntungan. BJB tetap untung, tapi targetnya saja yang sedikit meleset," katanya.

Ketika ada gejolak seperti ini, kata dia, saat rupiah turun dan dolar naik, maka yang terjadi bukan rugi, tapi tareget kentungannya perlu dikoreksi. Namun, Itu bukan masalah, sepanjang untung, kecuali kalau rugi.

"Begitu juga dengan deviden, pengaruh ke deviden ada, tapi Insyaallah potensi untungnya masih kuat," katanya.

Tahun kemarin, kata dia, keuntungan Bank BJB Rp 1,2 triliun. Targetnya tahun ini Rp 1,6 triliun. "Itu ada koreksi paling sekitar Rp 1,4 triliun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement