Rabu 26 Aug 2015 08:46 WIB

Indef: Pemerintah Gagal Yakinkan Pengusaha

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pengusaha Indonesia tembus bisnis jamur di Serbia (ilustrasi).
Foto: Vasily Fedosenko/Reuters
Pengusaha Indonesia tembus bisnis jamur di Serbia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Indef Enny Sri Hartati mengatakan, pelemahan ekonomi Indonesia dan rendahnya daya beli masyarakat menjadi penyebab kreditur menahan uangnya di bank.

Hal ini menyebabkan pelaku usaha sulit melakukan ekspansi dan menggiatkan produksi sehingga kebutuhan pembiayaan tidak mungkin terserap.

"Langkah yang harus dilakukan pemerintah yakni memberikan daya dorong dan stabilisasi," ujar Enny, Rabu (26/8).

Menurut Enny, kepiawaian pemerintah dalam mengelola perlambatan ekonomi saat ini sangat diperlukan. Pemerintah harus cepat membuat kebijakan untuk mengantisipasi dan mengatasi perlambatan ekonomi dan kembali mendorong daya beli masyarakat. Enny mengatakan, kondisi pada saat ini bergantung pada kredibilitas pemerintah dalam mengelola perekonomian di dalam negeri.

"Kebijakan pemerintah tidak mampu menimbulkan keyakinan pelaku usaha, sehingga pelaku usaha cenderung tidak mampu melakukan tindakan apapun," kata Enny.

Enny menjelaskan, saat ini investor tidak memiliki perhatian dari pemerintah. Memang, investor belum sampai pada tahap wait and see namun cenderung autopilot. Iklim investasi masih belum terganggu karena konsumsi rumah tangga masih berjalan, hanya saja daya belinya melemah.

Dengan kondisi seperti ini, menunjukkan bahwa kepercayaan pengusaha hilang sehingga pelaku usaha lebih memilih untuk menyimpan uangnya di bank.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement