Selasa 25 Aug 2015 16:15 WIB

Unilever Indonesia Tambah Pabrik Baru

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Produk Unilever (ilustrasi)
Foto: the-ratti-report.com
Produk Unilever (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- PT. Unilever Indonesia Tbk menambah pabrik baru untuk produksi bumbu masak dan kecap di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 820 miliar dan merupakan bagian dari total investasi sebesar Rp 8,2 triliun yang ditanamkan Unilever selama lima tahun.

Presiden Direktur PT. Unilever Indonesia Tbk Hemant Bakshi mengatakan, ditengah pelemahan ekonomi global langkah strategis perlu dilakukan yakni dengan menanamkan investasi di negara yang memiliki potensi besar. Investasi ini melihat prospek jangka panjang, sehingga ketika kondisi ekonomi mulai membaik maka diharapkan dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi Indonesia.

"Kami percaya pabrik ini bisa memperkuat posisi kami di Indonesia, karena ini adalah investasi jangka panjang," ujar Bakshi dalam sambutannya di Cikarang, Selasa (25/8).

Pabrik baru tersebut memiliki luas bangunan 63 ribu meter persegi, dengan kapasitas produksi sebesar tujuh miliar pieces per tahun untuk produk Royco dan Bango. Pabrik ini juga dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 600 orang.

Bakshi mengatakan, dengan kapasitas ini mampu memenuhi permintaan pasar Indonesia yang terus meningkat. Selain itu, pabrik ini juga akan memenuhi permintaan ekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa, dan Afrika. Bakshi menjelaskan, pada 2020 secara global Unilever memiliki target untuk meningkatkan mata pencaharian bagi 500 ribu orang yang masuk dalam rantai pasokan produk Unilever. Saat ini, Unilever telah mengembangkan 31 ribu petani kedelai hitam dan gula kelapa sebagai pemasok bahan baku kecap Bango.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement