Sabtu 22 Aug 2015 16:07 WIB

Hanya 6 Persen Warga Menengah Atas yang Gunakan Elpiji 12 Kg Pertamina

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
   Pekerja melakukan bongkar muat tabung elpiji 12 kg di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (15/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Pekerja melakukan bongkar muat tabung elpiji 12 kg di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (15/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil survei lembaga independen, elpiji 12 kilogram hanya dikonsumsi sekitar enam persen Indonesia dengan profil kalangan menengah ke atas. Mereka adalah masyarakat yang memiliki lemari es dan komputer, dengan pengeluaran untuk LPG lebih rendah dari pengeluaran untuk biaya komunikasi dan hiburan.

Segmen pengguna elpiji 12 kilogram berbeda dengan elpiji tiga kilogram bersubsidi. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan sekarang harga elpiji 12 kilogram mengalami penyesuaian harga yang telah mencapai keekonomian sebenarnya.

"Hal tersebut justru dapat menjadi daya tarik bagi hadirnya kompetitor yang dapat menciptakan bisnis LPG lebih sehat di masa mendatang," kata Wianda dalam siaran persnya belum lama ini.

Di pasaran saat ini telah beredar LPG non subsidi selain Pertamina, yang dijual Rp 104.500 per tabung 5,5 kilogram di level distributor atau setara dengan Rp 19 ribu per kilogram. Saat ini, harga jual elpiji 12 kilogram Pertamina rata-rata adalah Rp 142 ribu per tabung di level agen, atau setara dengan Rp 11.833 per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement