REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi rupiah yang terus melemah mendekati Rp 14 ribu cukup mengkhawatirkan. Apalagi biasanya setiap musim haji permintaan terhadap dolar AS bertambah.
Tak hanya itu, biasanya di akhir tahun pembayaran utang memerlukan lebih banyak dolar AS. Anggota Komisi XI dari Fraksi Gerindra Biem Benjamin khawatir jika pelemahan rupiah bisa menembus Rp 15 ribu. "Ini akan menyulitkan kita," kata dia kepada ROL, Jumat (21/8).
Biem mengatakan pemerintah perlu pajak untuk menambah devisa negara, namun memang besarannya jangan terlalu membebani masyarakat. Stabilitas politik dan kegaduhan pemerintah juga berpengaruh pada iklim perekonomian Tanah Air.
Ia juga meminta pemerintah khususnya para menteri untuk tak membuat pernyataan yang membingungkan. Sehingga mengganggu perekonomian Indonesia.
"Jangan membuat statemen yang kurang kondusif sehingga membingungkan. Suasana gaduh akan menjadi petimbangan investor untuk masuk atau tidak ke Indonesia," ucap Biem.