Rabu 19 Aug 2015 20:37 WIB

BNI Apresiasi BI Pertahankan Suku Bunga

Rep: Binti Sholikah/ Red: Djibril Muhammad
BNI
Foto: ,
BNI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan sebesar 7,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur 18 Agustus kemarin. Sebab, sebelumnya biasanya kalau kenaikan dolar resepnya dengan menaikkan suku bunga.

Dia mengapresiasi Bank Indonesia yang sadar kalau suku bunga dinaikkan akan mempengaruhi kredit dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. "Bank Indonesia cukup bijak, ada cara lain untuk mengerem laju dolar," jelasnya.

Dia mencontohkan, Bank Indonesia akan mengeluarkan kebijakan untuk pembelian dolar tanpa underlying dulu 100 ribu dolar AS menjadi 25 ribu dolar AS. Sehingga pemrintaan (demand) sudah bisa dikendalikan untuk yang bukan bertujuan spekulatif tapi produktif.

Meski demikian, Baiquni menilai kondisi sekarang masih diperlukan kebijakan-kebijakan lain. Dia menilai, ke depan perbankan perlu berhati-hati, karena kondisi perbankan sekarang beda dengan dulu.

Dulu dana cadangan (coverage ratio) untuk kredit bermasalah tipis sekarang lebih dari 100 persen. Selain itu, dulu rasio kecukupan modal (CAR) tipis sekarang di atas 16 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement