REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tahun 2003, saat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di era Presiden Megawati Soekarnoputri, Rokhmin Dahuri melepas satu juta bibit ikan pora-pora di Danau Toba, Sumatera Utara.
Hal itu berdampak positif terhadap masyarakat pesisir Danau Toba, yang merupakan salah satu danau terbesar di Indonesia. “Penghasilan mereka dari menangkap ikan pora-pora meningkat,” ujar Rokhmin Dahuri kepada Republika di Jakarta, Senin (17/8).
Namun, Guru Besar Manajemen Pembangunan Pesisir dan Lautan-IPB Bogor itu menambahkan, sejak setahun terakhir hasil tangkapan nelayan berupa ikan pora-pora di Danau Toba menurun drastis. “Hal itu mengakibatkan pendapatan mereka jauh berkurang,” tutur Rokhmin yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Maritim dan Perikanan.
Akhir pekan lalu, tepatnya, Jumat-Ahad (14/8-16/8), Rokhmin ditugaskan oleh Megawati yang merupakan ketua umum DPP PDI Perjuangan untuk menyurvei perikanan Dana Toba. Ia mengajak pakar ikan air tawar lulusan Jepang, yakni Dr Fauzan.
“Berdasarkan penelitian sementara, ada beberapa penyebab menurunnya produksi ikan pora-pora di Danau Toba,” tutur Ketua Umum Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GANTI), PDI-Perjuangan itu.