REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Eastspring Investments Indonesia Riki Frindos mengatakan bahwa di tengah ketegangan pasar berkaitan dengan drama negosiasi utang Yunani serta gejolak pasar saham dan mata uang yuan, sebetulnya pemulihan perekonomian global masih berlanjut.
“Bahkan, perekonomian Eropa tumbuh lebih baik dari yang diprediksikan sebelumnya,” ujar Riki Frindos di Jakarta, Kamis (13/8). Riki Frindos mengemukakan hal tersebut pada acara market update bertajuk Global & Local Market Update 2nd Half 2015 bagi para nasabah dan media.
Dalam acara tersebut, salah satu manajer investasi terbesar di Indonesia itu menyajikan informasi dan pandangan perusahaan mengenai kondisi pasar global dan lokal terkini serta bagaimana menyikapi dinamika ekonomi tersebut untuk menentukan strategi dan keputusan investasi.
Riki menambahkan, peluang naiknya suku bunga di Amerika Serikat dalam waktu dekat, yang menjadi satu sumber kekhawatiran pasar, di sisi lain merefleksikan kebangkitan perekonomian negara tersebut.
“Perekonomian Tiongkok memang mengalami tantangan secara struktural, namun, tingkat pertumbuhan di negara tersebut masih cukup tinggi dibandingkan negara lainnya,” kata Riki.
Riki mengakui, perekonomian banyak negara berkembang masih belum terlalu solid, terutama negara-negara produsen komoditas. “Perekonomian dalam negeri juga mengalami perlambatan, karena masih terbatasnya permintaan dari mitra dagang terutama atas komoditas-komoditas Indonesia,” tutur Riki Frindos.