Rabu 05 Aug 2015 14:06 WIB

Laba Bersih Pertamina Rp 6,7 Triliun

Rep: Sapto Andika/ Red: Teguh Firmansyah
(dari kiri) Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja, Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto, mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
(dari kiri) Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja, Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto, mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba bersih sekitar 570 juta dolar AS atau sekitar 7,6 triliun rupiah pada semester I 2015 ini. Pembukuan laba ini dicapai Pertamina melalui upaya peningkatan kinerja operasional di tengah iklim industri minyak dan gas bumi yang tengah lesu.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan, situasi industri migas yang fluktuatif menuntut perseroan untuk melakukan langkah efisiensi. Dalam konteks dalam negeri, situasi industri migas masih tertekan ditandai dengan anjloknya harga minyak mentah Indonesia (ICP) hingga separuh dari harga tertinggi tahun lalu. Belum lagi ditambah rupiah yang semakin tertekan.

Pertamina mencatat, hingga Juni 2015 ICP jatuh ke posisi 59,4 dolar AS per barel atau jauh dari rata-rata ICP pada periode yang sama 2014 sebesar 106,6 dolar AS per barel. Di sisi lain, rupiah terdepresiasi hingga lebih dari 10 persen dalam kurun waktu yang sama.

"Banyak perusahaan di duna yang melakukan aksi terobosan agar dapat survive, mulai dari pengurangan capex hingga pemangkasan tenaga kerja di awal tahun yang masih berlanjut hingga saat ini. Alhamdulillah, di tengah kondisi tersebut Pertamina dapat mengatasinya dan peroleh laba, meski di awal tahun sempat rugi," kata Dwi di kantornya, Jakarta, Rabu (5/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement