REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pasar saham Indonesia dinilai akan tetap menarik bagi para investor. Itu meski dalam dua hari belakangan ini mengalami perlemahan yang signifikan.
"Meski ada penurunan, secara keseluruhan berdasarkan historis yang ada pasar saham Indonesia tetap diminati meski kondisi ekonomi juga sedang melemah," ujar Analis Institute Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listyanto ketika dihubungi Republika, Selasa (4/8).
Hari ini (4/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -19,1 poin atau -0,4 persen. IHSG menurun dari sehari sebelumnya yang berada di level 4.800,182 menjadi 4.781,09 pada perdagangan hari ini. IHSG diperdagangkan dari level terendah 4.771,89 ke level tertinggi pada 4.805,82.
Eko menilai meski terjadi sejumlah penurunan di level IHSG, investasi di Indonesia masih menarik minat para pelaku pasar. Hal ini dipengaruhi cukup tingginya suku bunga di Indonesia.
Saat ini Bank Indonesia masih menahan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) di 7,5 persen. Suku bunga Indonesia ini termasuk yang paling tinggi di Asia.
"Faktor cukup tingginya suku bunga di Indonesia masih menarik untuk investasi portofolio," tegas Eko.