REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- DBS Foundation bekerja sama dengan Pusat Usaha Kecil dan Mikro Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UKMC UI) menyelenggarakan DBS Social Entrepreneurship (SE) Boot Camp di Hotel Santika, Depok. DBS SE Boot Camp merupakan pelatihan dan pendampingan wirausaha sosial yang diselenggarakan mulai bulan Agustus hingga Desember 2015 selama bertahap.
Sebanyak 30 orang perwakilan dari 17 organisasi sosial yang tersebar di 14 kota di Indonesia mendapatkan pengetahuan langsung dari pakar-pakar usaha sosial dari institusi ternama tentang bagaimana mengembangkan organisasinya menjadi social enterprise yang dapat mengakses program pendanaan dan memperbesar dampak sosialnya.
Senior Program Manager British Council Indonesia Ari Sutanti mengatakan di Indonesia, menjamurnya social enterprise tidak dibarengi dengan jumlah organisasi yang berhasil mengakses investasi. Padahal, pelaku wirausaha sosial juga memerlukan pembekalan diri dan bisnis sehingga bisa menciptakan dampak yang jelas dan terstruktur, menyusun rencana bisnis yang baik, serta mengatur tata kelola organisasi yang baik dan berkelanjutan.
Dengan begitu, para wirausaha sosial dapat meningkatkan daya tarik di depan investor sehingga turut memberikan solusi atas kesenjangan yang muncul. Dari 164 aplikasi yang diterima DBS Foundation selama Juli 2015, sebanyak 17 organisasi terpilih dan lolos seleksi untuk mengikuti DBS SE Boot Camp ini.