Rabu 29 Jul 2015 02:14 WIB

Pengguna Premium Kini Mulai Beralih ke Pertalite

Petugas sedang mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejak diluncurkan 24 Juli lalu, tidak sedikit pengguna Premium beralih ke Pertalite. Mereka menganggap, bahwa bahan bakar minyak (BBM) yang memiliki oktan tinggi ini, yakni 90, layak menjadi pilihan.

“Harga relatif murah namun kualitasnya luar biasa,” kata Khusnul Murodi, seorang konsumen. Ditemui saat mengisi Pertalite di SPBU  31.129.02 Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Khusnul mengaku Peralite sangat cocok bagi kendaraan Supra-X 125 miliknya.

Apalagi, lanjutnya, sebagai kurir perusahaan swasta, dirinya setiap hari setidaknya harus menempuh perjalanan minimal 80 kilometer. “Itu belum termasuk perjalanan dari kantor di Jl. Sudirman menuju rumah di Mampang Prapatan,” katanya.

Dengan jarak tempuh sejauh itu, Khusnul memang membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas yang bisa menjaga temperature mesin kendaraannya. Jika tidak, dia khawatir usia pakai motornya tidak bertahan lama. “Kalau cepat rusak kan repot. Sepeda motor ini menjadi andalan saya dalam mencari nafkah,” katanya.

Rudi Marwan, seorang marketing perusahaan swasta nasional, juga mengaku bahwa dirinya beralih dari Premium ke Pertalite. Alasannya, karena Pertalite diyakini mampu menjaga keawetan mesin.

Dengan zat pembersih yang dimiliki, lanjutnya, Rudi yakin bahwa mesin Daihatsu Xenia tahun 2012 miliknya bisa lebih awet dan terjaga. “Jika kondisi mesin prima, maka nilai jual kembalinya juga tinggi,” kata Rudi yang juga memiliki hobi jual beli mobil.

Kadar oktan yang tinggi plus zat pembersih yang dimiliki, membuat Rudi yakin pada pilihannya. Itulah sebabnya, begitu Pertalite diluncurkan, dia langsung beralih dari Premium ke Pertalite. Dia mengaku mantap pada Pertalite, karena sebelumnya sudah mencari tahu tentang Pertalite.

“Sebelum Pertalite diluncurkan, saya sudah membaca banyak referensi dari internet. Dari sana saya tahu, bahwa selain memiliki kadar oktan tinggi, Pertalite juga dilengkapi dengan zat pembersih agar mesin tidak berjelaga,” lanjutnya.

Dan ternyata memang benar. Rudi mengaku bahwa kualitas Pertalite memang benar seperti referensi yang diperoleh melalui internet. Dalam jangka pendek misalnya, sejak 24 Juli 2015 hingga sekarang, Rudi mengaku kondisi mesin mobilnya banyak mengalami kemajuan.

Jika sebelumnya cepat panas, maka sekarang tidak lagi. Begitu pula, sekarang dia merasa bahwa tarikan mesinnya menjadi lebih enteng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement