Selasa 28 Jul 2015 15:22 WIB

Ekonomi Lesu, Angkutan Udara Domestik Justru Meningkat

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Satya Festiani
  Poyek pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta,Tangerang, Banten, Rabu (25/2).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Poyek pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta,Tangerang, Banten, Rabu (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mencatat adanya kenaikan jumlah penumpang pada moda transportasi udara domestik sebesar 8,82 persen selama periode Lebaran tahun ini. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebut kenaikan penerbangan domestik itu fenomenal, di saat ekonomi nasional sedang lesu.

"Yang menjadi fenomena adalah angkutan domestik untuk penerbangan udara," kata Jonan dalam penutupan Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 di Kementerian Perhubungan, Selasa (27/7).

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang angkutan udara selama H-7 sampai H+7 pada tahun ini naik 7,12 persen dibandingkan pada periode Lebaran tahun lalu. Tercatat bahwa angkutan penerbangan domestik naik 8,82 persen dari 3,46 juta penumpang pada tahun 2014 menjadi 3,76 juta penumpang pada 2015. Tapi, angkutan penerbangan internasional turun 3,29 persen dari 572,9 ribu penumpang pada 2014 menjadi 554,05 ribu penumpang pada 2015.

"Katanya, ekonomi lagi turun, tapi daya beli masyarakat luar biasa," kata Jonan.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprasetyo, mengatakan bahwa kenaikan penumpang angkutan udara di luar prediksi Kementerian Perhubungan. Mereka awalnya memperkirakan akan ada kenaikan 2 persen dibandingkan tahun 2014.

"Ini sangat mengejutkan," kata Suprasetyo kepada wartawan di tempat yang sama.

Dia mengindikasikan kenaikan tersebut karena ada anggapan masyarakat bahwa transportasi udara itu makan waktu yang lebih cepat, terjaminnya keselamatan, dan ada kepastian waktu perjalanan.

"Bagi masyarakat yang merayakan, Lebaran menjadi prioritas dan masyarakat memilih angkutan udara. Masyarakat yang tak merayakan Lebaran, pun menggunakan angkutan udara untuk liburan," lanjut Jonan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement