Senin 27 Jul 2015 17:17 WIB

Pertamina: Konsumsi BBM Lebaran Naik Enam Persen

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Satya Festiani
Seorang petugas melayani penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Grogol, Jakarta, Selasa (28/4). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Seorang petugas melayani penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Grogol, Jakarta, Selasa (28/4). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mengatakan, realisasi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) saat lebaran meningkat enam persen di atas Daily Objective Thruput (DOT) semasa satgas.

Vice President Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan selama H-7 dan H+7 kenaikan konsumsi BBM saat masa lebaran sudah diprediksi sebelumnya.

"H-7 dan H+7 Lebaran sesuai dengan prediksi kita yaitu 88.459 kiloliter per hari," ujar Wianda, di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/7).

Meski begitu, jika dibandingkan masa satgas tahun lalu, ia katakan realisasi konsumsi BBM tahun ini lebih rendah.

Wianda mengatakan hal ini dikarenakan mulai beroperasinya Tol Cipali.

"Masyarakat tidak perlu mengantre terlalu lama. Akibatnya, pengisian BBM juga tidak perlu sesering yang dilakukan pada 2014," lanjutnya.

Untuk BBM jenis Pertamax, ia mengatakan terjadi kenaikan sebesar 9 persen selama masa mudik, arus balik, serta lebaran.

Wianda menilai kenaikan konsumsi Pertamax yang sampai 8.660 kiloliter  per hari di atas prediksi Pertamina, dimana pada masa normal hanya 7.100 kiloliter per hari. Dibandingkan 2014, masa satgas, (konsumsi pertamax tahun ini), ia nyatakan alami kenaikan hingga empat kali lipat. Berbeda dengan Pertamax, Solar lanjut dia, mengalami penurunan selama masa lebaran.

"Turun. Dimana satgas itu kita turunkan lima persen dari konsumsi harian," sambung Wianda.

Kalau pada waktu normalnya, Pertamina ia katakan menyiapkan sekitar 37.200 kiloliter solar, sedangkan pada masa lebaran ini diturunkan menjadi 35 ribu kiloliter.

"Tapi, realisasinya hanya 26.400 kiloliter per hari atau 25 persen di bawah yang hendak kami realisasikan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement