Sabtu 18 Jul 2015 05:45 WIB

Kemendag Terus Tekan Impor

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan akan terus menekan kebergantungan Indonesia terhadap negara lain. Salah satu langkahnya, impor segala macam bahan pokok akan terus dibatasi bahkan, dihentikan.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, sejumlah bahan pokok sudah tidak diimpor. Semisal, cabai dan bawang.Rachmat mengamini, terdapat suatu bahan yang harus diimpor. Contohnya, kedelai. Namun, masih banyak komoditas yang impornya bisa ditekan.

Dia menuturkan, tidak bisa dibiasakan menyelesaikan masalah kelangkaan suatu bahan pokok dengan impor. "Impor adalah alternatif terakhir," kata dia saat open house di rumah dinasnya, Jakarta, Jumat (17/7).

Rachmat menuturkan, peternakan dan perkebunan harus terus didorong agar tercipta kedaulatan pangan.

Agar produk lokal semakin kompetitif, rantai suplai berbagai macam produk utamanya pertanian dan peternakan harus dipangkas atau dipersingkat agar biaya bisa ditekan. Dengan menurunkan biaya, harga produk akan semakin kompetitif.

Menurut Rachmat, pemotongan rantai suplai bisa berkontribusi besar dalam penentuan harga. Pasalnya, rantai pasokan memiliki porsi besar dalam biaya produk. Dia mencontohkan, pembangunan peternakan dan perkebunan bisa dilakukan di daerah yang bukan berpusat di satu tempat semata. Semisal, membangun peternakan di Aceh untuk menyuplai daging di daerah tersebut. Dengan begitu, alur rantai suplai akan semakin singkat dibandingkan harus dikirim dari daerah lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement