REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Soomeng akan melakukan pengawasan terkait penyediaan dan pendistribusian BBM untuk masa lebaran ini.
Pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM sebelum Idul Fitri, kata dia, dilaksanakan pada 10-15 Juli. Sedangkan, pasca Idul Fitrinya akan dilaksanakan pada 22-27 Juli. Pengawasan ini, ia nyatakan, dilakukan di sejumlah wilayah seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Pengawasan ini dilakukan demi memastikan kondisi stok BBM di Terminal BBM dan SPBU," katanya di Kantor BPH Migas, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (14/7). Ia menegaskan, langkah ini diambil untuk menjamin pasokan BBM baik sebelum maupun sesudah lebaran.
Selain itu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), lanjutnya, telah membentuk Posko Hari Raya yang bertempat di Kantor BPH Migas, Jalan Kapten Tendean No. 28, Jakarta Selatan.
Andy melanjutkan, posko tersebut beroperasi sejak H-7 hingga H+9.
Tugas posko, kata Andy, untuk memantau ketersediaan dan pendistribusian BBM melalui laporan badan usaha dan berita yang bersumber baik dari media, televisi, radio, cetak, informasi masyarakat, pemerintah daerah, serta monitoring lapangan yang dilakukan oleh staf BPH Migas.
Terkait hal ini, ia menyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan Pertamina untuk mengawasi pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM pada lebaran tahun ini.
"BPH Migas perlu mempersiapkan kelancaran penyediaan dan pendistribusian BBM sebelum dan setelah lebaran," ucapnya.
Selain memiliki posko sendiri, Andy juga menyatakan BPH migas ikut terlibat pada posko BBM yang diseenggarakan Kementerian ESDM dan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub.