REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Konsumsi seluruh jenis bahan bakar minyak (BBM) mengalami peningkatan seiring dengan tingginya permintaan masyarakat terutama pada musim mudik Idul Fitri 1436 Hijriah ini.
"Peningkatan yang paling tinggi untuk jenis premium, ada peningkatan sebesar 18 persen dibandingkan hari normal," kata External Relations Pertamina Jateng dan DIY Robert MV Dumatubun, Selasa (14/7).
Menurutnya, jika pada bulan Januari-Juni tingkat konsumsi premium sebesar 9.347 kilo liter (KL), sejak tanggal 7-12 Juli lalu konsumsi premium meningkat menjadi 11.057 KL/hari.
Selain itu, untuk BBM jenis solar juga mengalami peningkatan sebesar 16 persen/hari. Jika pada hari normal konsumsinya sebesar 4.979 KL, sejak beberapa terakhir ini konsumsinya menjadi 5.774 KL.
"Solar ini mengalami peningkatan karena kendaraan angkutan yang juga semakin tinggi operasinya, terutama yang membawa para pemudik," katanya.
Selanjutnya, untuk pertamax juga mengalami peningkatan sebesar 16 persen yaitu dari 1.086 KL/hari di hari normal menjadi 1.262 KL.
"Untuk meningkatkan konsumsi pertamax ini, selama musim mudik kami juga menyediakan pertamax dalam kemasan sehingga lebih fleksibel ketika dibawa. Untuk pertamax dalam kemasan ini akan kami jual di tol Pejagan dan daerah Brebes bagian timur," katanya.
Untuk memudahkan distribusi BBM, pihaknya juga sudah mempersiapkan SPBU kantong di sejumlah daerah. Di SPBU kantong tersebut akan disiapkan truk BBM yang siap angkut untuk didistribusikan ke SPBU-SPBU lain yang kehabisan stok.
Sementara itu, pihaknya memastikan konsumsi BBM masih akan terus meningkat mengingat puncak arus mudik diprediksikan terjadi pada tanggal 16 Juli mendatang.
"Yang pasti kami sudah menyiapkan satgas yang bertugas dari H-10 hingga H+10 Lebaran, diharapkan dengan adanya satgas tersebut tidak ada kelangkaan BBM di Jateng-DIY," katanya.