Senin 13 Jul 2015 14:48 WIB

Produk Berlabel FSC, Terobosan untuk Amankan Hutan?

Produk yang telah mendapatkan label FSC
Produk yang telah mendapatkan label FSC

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Makin banyak saja produk di Indonesia yang menggunakan label Forest Stewardship Council (FSC). Dengan adanya label FSC pihak produsen memastikan jika produknya ramah lingkungan dan tidak merusak hutan.

''Label FSC pada produk merupakan simbol yang menyatakan produk tersebut dihasilkan dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab baik secara lingkungan maupun sosial,'' kata Hartono Prabowo, FSC Indonesia Representative.

Hartono menjelaskan saat ini terdapat 2 juta hektar hutan yang tersertifikasi dengan standar FSC, baik hutan alam (HPH) maupun hutan rakyat. Luasannya akan meningkat hingga dua kali lipat dalam 3-4 tahun mendatang, termasuk dengan akan disertifikasinya beberapa perusahaan pengelola hutan alam dalam waktu dekat.

Namun demikian, jumlah ini hanya 2 persen saja dari total hutan alam yang ada di Indonesia. ''Sampai saat ini belum ada hutan tanaman industri (HTI) yang tersertifikasi,'' kata Hartono.

Di Indonesia produk sehari-hari yang menggunakan label FSC adalah Tessa Tissue untuk produk tissue, untuk produk minuman yang menggunakan kemasan berlabel FSC antara lain adalah Susu Ultra dan Teh Kotak.

Pensil Faber-Castell juga sudah menggunakan kayu dari hutan yang bersertifikat FSC. Selain produk kemasan dan pensil, banyak perusahaan kayu dan mebel Indonesia yang sudah bersertifikat FSC namun masih lebih banyak yang berorientasi ekspor.

Salah satu produk yang telah menggunakan label FSC adalah Tetra Pak. Produk Teta Pak saat ini telah digunakan lebih dari 170 negara.Kemasan karton pertama untuk makanan dan minuman yang menggunakan label FSC diluncurkan oleh Tetra Pak  di Inggris di tahun 2007.

"Kemasan Tetra Pak sebagian besar terdiri dari serat kayu, oleh karena itu hutan yang sehat merupakan kunci keberhasilan usaha kami. Dengan memilih kemasan Tetra Pak berlabel FSC, maka kita turut berperan melindungi hutan-hutan di seluruh dunia," Mignonne N.B. Maramis Akiyama, Direktur Komunikasi Tetra Pak Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement