Jumat 10 Jul 2015 02:07 WIB

Menkeu Kuatir Anjloknya Saham Cina Berpengaruh ke Indonesia

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Julkifli Marbun
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anjloknya saham Cina, membuat Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kuatir akan menular ke bursa lainnya di Hongkong. Ia bahkan menghimbau, agar Indonesia tetap waspada supaya tak memengaruhi saham tanah air.

"Kita terus mewaspadai," tegasnya kepada wartawan, di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, Kamis, (9/7). Meski begitu, Bambang tak yakin, peristiwa ini berpengaruh terhadap sektor riil Cina.

Bambang mengatakan, Tahun lalu bursa Cina naik hingga 160 persen. Maka bila sekarang turun 30 sampai 40 persen, berarti itu tengah terkoreksi.

"Cuma karena naiknya luar biasa, jadi koreksinya koreksinya kelihatan besar. Hanya saja kalau soal dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi mereka, pastinya lebih lambat dari sebelumnya," jelas Bambang.

Menurutnya, tanpa adanya penurunan saham, perekonomian Cina dipastikan tetap melambat dari tahun lalu. Bambang memprediksi pertumbuhan ekonomi Cina tahun ini, kemungkinan di bawah tujuh persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement