Rabu 08 Jul 2015 14:47 WIB

Musim Kering, Mentan Klaim tak Kehilangan Produksi Pangan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kedua kanan) bersama dengan Komisi IV DPR RI melakukan survei bawang saat kunjungan ke Pasar Induk Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kedua kanan) bersama dengan Komisi IV DPR RI melakukan survei bawang saat kunjungan ke Pasar Induk Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengklaim tak kehilangan produksi pangan di musim kering 2015. Sebab, ia telah melakukan sejumlah langkah antisipasi dini dalam menyelamatkan lahan kering. Di antaranya menyediakan 4.180 unit. Penyediaan pompa dibarengi dengan pembentukan tim yang terdiri dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan dan Perusahaan Umum Jasatirta.

"Akumulasi wilayah kekeringan rata-rata lima tahun se-Indonesia ada seluas 179.715 hektare, sementara, luas puso atau lahan rusak ada seluas 28.864 hektare," kata Amran. Makanya, ia memastikan pasokan beras cukup hingga beberapa bulan.

Lebih lanjut, Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu menyebut, penyerapan beras petani oleh Bulog sebanyak 1,6 juta ton hingga hari ini. Setelah lebaran, kata dia, panen raya akan terjadi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Kita optimalkan di Agustus-September, hari ini kita bisa serap gabah 20 ribu ton, aman," ujar dia. Pasokan beras yang sudah ada di tangan Bolog akan cukup hingga enam bulan ke depan. Meskipun diakui kekeringan akan berdampak pada produksi, Wahyu optimis proses penyerapan beras Bulog tidak akan terhambat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement