REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) merevisi rencana bisnis bank (RBB) pada beberapa indikator pertumbuhan di 2014. Revisi dilakukan karena perlambatan ekonomi Indonesia serta dunia.
Direktur Keuangan BII Thilagavathy Nadason menjelaskan, salah satu yang direvisi BII adalah pertumbuhan kredit pada tahun ini. Sebelumnya ditargetkan antara 15 sampai 17 persen, tapi kini menjadi 11 persen.
"Berdasarkan Bank Indonesia (BI) sebesar 15 sampai 17 persen, BII revisi jadi 11 persen," tuturnya, dalam acara buka puasa bersama media, di Kantor Pusat BII, di Jakarta, Jumat, (3/6).
Thila menambahkan, tak hanya pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga pun sebelumnya ditargetkan 15 sampai 17 persen. Selain pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga (DPK) juga diprediksi turun. Tahun ini, BII tidak berencana untuk mengeluarkan obligasi karena loan to deposit ratio (LDR) masih berada di level yang baik.