Jumat 03 Jul 2015 14:26 WIB

Harga Minyak Indonesia Sempat Turun ke 59,40 Dolar AS

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Satya Festiani
Harga minyak merosot (ilustrasi)
Foto: IRAQENERGY.ORG
Harga minyak merosot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Harga Minyak Indonesia mengumumkan, berdasarkan hasil perhitungan Formula ICP (Indonesia Crude Price) harga rata-rata minyak mentah Indonesia dalam bulan Juni 2015 menyentuh angka 59,40 dolar AS per barel atau turun sebesar 2,46 dolar AS per barel, terhitung dari harga Mei 2015 lalu sebesar 61,86 dolar AS per barel.

Sementara itu,  harga minyak jenis Minas atau SLC (Sumatra Light Crude) mencapai 59,54 dolar AS per barel atau turun sebesar 3,16 dolar AS per barel, dari 62,70 dolar AS per barel pada bulan sebelumnya.

Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut, menurut keterangan Tim Harga Minyak, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar Internasional. Tim menyebut, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu berdasarkan publikasi OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) bulan Juni 2015 bahwa pasokan minyak mentah OPEC di bulan Mei 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,023 juta barel per hari menjadi sebesar 30,972 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain itu, berdasarkan laporan EIA (Energy Information Administration)-USA, tingkat tok gasoline dan distillate fuel oil Amerika Serikat selama bulan Juni 2015 mengalami peningkatan. Berikut rinciannya:

Stok gasoline naik 1,1 juta barel menjadi sebesar 218,5 juta barel, lebih tinggi 3,5 juta barel dibandingkan stok pada periode tahun sebelumnya yang mencapai 215,0 juta barel. Stok distillate fuel oil naik 1,9 juta barel menjadi sebesar 135,4 juta barel, lebih tinggi 14,8 juta barel dibandingkan stok pada periode tahun sebelumnya sebesar 120,6 juta barel.

Faktor lainnya adalah peningkatan ekspor minyak mentah Iran selama bulan Juni 2015 mencapai 3,20 juta barel per hari disebabkan kemungkinan dihapuskannya sanksi ekonomi terkait kesepakatan nuklir Iran, kekhawatiran melemahnya perekonomian Eropa akibat potensi gagal bayar utang Yunani kepada IMF dan kebijakan baru dari Pemerintah Amerika Serikat yang mengizinkan ekspor kondensat.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi Cina menjadi 7% pada kuartal I 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar 7,4% yang merupakan laju pertumbuhan terendah sejak tahun 2009 dan meningkatnya freight ratesmengakibatkan pengapalan kondensat di kawasan Asia cenderung berkurang.

“Selain itu, menurunnya angka penjualan kendaraan bermotor di Cina mengakibatkan penurunan angka impor minyak mentah Cina turun hingga 10% pada akhir bulan Mei 2015,” ujar Tim Harga Minyak.

Lebih lanjut Tim Harga Minyak menyatakan, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Juni 2015 dibandingkan bulan Mei 2015 mengalami penurunan, kecuali pada WTI (Nymex) karena summer driving season di Amerika Serikat.

Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah internasional, sebagai berikut:

- WTI (Nymex) naik sebesar 0,43 dolar AS per barel dari 59,40 dolar AS per barel menjadi 59,83 dolar AS per barel.

- Brent (ICE) turun sebesar 1,86 dolar AS per barel dari 65,61 dolar AS per barel menjadi 63,75 dolar AS per barel.

- Basket OPEC turun sebesar 1,88 dolar AS per barel dari 62,16 dolar AS per barel menjadi 60,28 dolar AS per barel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement