Jumat 03 Jul 2015 07:33 WIB

Pemerintah Dinilai Kendalikan Harga seperti Pemadam Kebakaran

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ilham
Warga memadati gelaran Pasar Murah di halaman kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (25/6). Republika/Tahta Aidilla
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Warga memadati gelaran Pasar Murah di halaman kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (25/6). Republika/Tahta Aidilla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dinilai berperilaku serupa pemadam kebakaran dalam melakukan upaya pengendalian harga. "Itu ad hoc, operasi pasar itu sistemik, seperti pemadam kebakaran," kata Direktur Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati ditemui pada Kamis (2/7), malam.

Penyebab harga pasar berfluktuasi, kata dia, yakni adanya dominasi kepemilikan stok. Dominasi tersebut berkekuatan sangat dashyat sehingga disebut mafia. Seharusnya operasi pasar bisa mengembalikan ketidaksehatan struktur pasar. 

Upaya yang dilakukan pemerintah dengan sporadis dan ad hoc memang akan memengaruhi harga pasar. Tapi sifatnya sementara, bahkan cenderung singkat dan tidak akan bisa mengejar kekuatan mafia.  

Enny mendesak agar dilakukan koordinasi yang sungguh-sungguh antar pemerintah dan lembaga terkait. Pemerintah juga harus berhenti menggunakan single instrument. "Kemarin pemerintah telah mengeluarkan Perpres soal harga acuan sebagai amanat UU perdagangan, itu belum cukup karena harus juga membuat turunan aturan dari UU pangan," tuturnya.

Di samping itu, pengendalian harga akan efektif ketika pemerintah memiliki cadangan pangan penyangga. Bukan dengan mengalokasikan dana khusus emergensi sekitar Rp 20 triliun menghadapi el nino. Justru yang dibutuhkan saat ini adalah langkah antisipasi, dimana ketika ada atau tidak serangan el nino,  pemerintah sudah siap dengan cadangan penyangga sehingga ruang gerak mafia pangan tertutup.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement