Kamis 02 Jul 2015 11:56 WIB

Perusahaan Taiwan Minati Indonesia Sebagai Basis Produksi di ASEAN

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengembangan Industri Galangan Kapal-Sejumlah kapal menunggu proses bongkar muat di Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (30/6).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pengembangan Industri Galangan Kapal-Sejumlah kapal menunggu proses bongkar muat di Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerima minat tiga perusahaan dari Taiwan untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka untuk pasar ASEAN. Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan tiga perusahaan tersebut bergerak di sektor industri  consumer goods  dan industri komponen kapal.

Menurutnya, minat tersebut merupakan bagian dari minat investasi 16 perusahaan Taiwan yang disampaikan ke BKPM senilai 400 juta dolar AS.

"Dalam pertemuan, ketiga perusahaan juga menyatakan Indonesia potensial untuk menjadi basis produksi ke negara Asia dan Timur Tengah, karena dapat menghasilkan produk bersertifikat halal," jelas Franky dalam siaran pers, Kamis (2/7).

Franky menambahkan dalam pertemuan tersebut dirinya juga menjelaskan tentang potensi investasi sektor maritim, khususnya perkapalan. Pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor maritim.

Terdapat dua perusahaan perkapalan yang sudah menyampaikan minat dan dukungan untuk memproduksi berbagai jenis kapal berkualitas tinggi. Serta mentransfer keahlian yang dimiliki kepada tenaga kerja Indonesia.

Sebagai tindak lanjut minat tersebut, Franky menambahkan, tim pemasaran investasi BKPM serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei akan memfasilitasi minat investasi yang sudah disampaikan. Dia menyatakan fasilitasi tersebut antara lain, pertemuan dengan Kementerian teknis terkait sektor industrinya dan peninjauan ke lokasi potensial. Diharapkan para investor dapat segera merealisasikan minatnya dengan mengajukan Izin Prinsip ke BKPM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement