REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Muamalat Indonesia tengah bersiap masuk dalam pembiayaan proyek infrastruktur dengan melakukan sindikasi.
Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengatakan, Bank Muamalat akan mendukung program-program pemerintah. Saat ini, Bank Muamalat sedang proses pembicaraan sindikasi untuk pembangunan fasilitas perawatan pesawat di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
30 persen kepemilikan proyek dipegang Garuda Indonesia dan total biaya yang dibutuhkan sebesar 125 dolar AS. ''Rencananya akan mulai pada September atau Oktober mendatang,'' kata Endy, Selasa (30/6) petang.
Proyek ini juga akan mendapat pembiayaan dari anak usaha Bank Dunia, IFC. Beberapa bank syariah yang besar juga sudah diajak.
''Sejauh ini responnya positif, tapi belum konfirmasi. Saya yakin mereka akan bergabung,'' kata dia.