REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Indonesia resmi bergabung dan menjadi pendiri Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) atau Bank Investasi Infrastruktur Asia yang dikomandoi oleh Cina. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sudah menandatangani naskah Article of Agreement (AoA) pendirian AIIB pada Senin (29/6) di Beijing, Cina.
Seperti dilansir Channel News Asia, sudah ada 50 negara pendiri di kawasan Asia yang mendeklarasikan pendirian AIIB. Sedangkan tujuh negara lainnya yang belum menandatangani persetujuan pendirian adalah Denmark, Kuwait, Malaysia, Filipina, Polandia, Afrika Selatan, dan Thailand.
AIIB direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun ini dengan kantor pusat berada di Beijing. Sesuai namanya, AIIB akan berfokus untuk memberikan pembiayaan ke sektof infrastruktur.
Kementerian Keuangan melalui siaran tertulis kepada media menyebutkan bahwa Indonesia menanamkam modal sebesar 672,1 juta dolar AS yang akan dibayarkan dalam lima tahun. Dengan angka sebesar itu, Indonesia menempati urutan ke-8 sebagai pemodal terbesar.