Ahad 28 Jun 2015 15:45 WIB

Atasi Biarpet, Pemerintah Gandeng Perusahaan AS

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Satya Festiani
 ?Menteri ESDM Sudirman Said (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Agung Supriyanto)
?Menteri ESDM Sudirman Said (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana untuk memesan 40 unit turbin pembangkit, sebagai bagian dari pembangkit listrik tenaga gas dan diesel berkapasitas total 1000 MW. Turbin ini akan dipesan dari perusahaan teknologi dan jasa asal AS, General Electric (GE).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebutkan, turbin ini nantinya akan digunakan untuk membangkitkan energi listrik di kawasan timur Indonesia, sebagai bagian dari proyek penambahan kapasitas 35 Ribu MW listrik hingga 2019 mendatang.

"Jadi kita ingin mengorder dari GE ini untuk di daerah timur dan barat yang sangat membutuhkan litrik, karena ini membutuhkan waktu yang sangat cepat. Rencananya 1000 MW, kalau dibagi 25 MW, berarti 40 dalam 9 bulan. Rencananya masih dalam pembicaraan detailnya sama PLN tapi totalnya 1 miliar dolar," jelas Rini, Sabtu (27/6).

Rencananya, pembiayaan proyek senilai 1 miliar dolar AS ini akan bekerjasama dengan Bank Exim AS. Rini mengatakan, pembicaraan masih dilakukan oleh PLN bersama pihak GE.

Selain itu, Rini menegaskan bahwa proyek ini akan mengandalkan serapan lokal sebesar 20 persen. Hilirisasi ini termasuk komponen dan juga penggunaan tenaga ahli nasional.

"Mereka mengatakan bisa 20 persen dapatkan komponen lokal. Hal ini yang harus kita tingkatkan. Saya bilang oleh saat ini boleh 20 persen, tapi ke depan harus tambah terus karena kebutuhan listrik kita bertambah terus, jadi otomatis kita harus lokalisasi, hilirisasi dari komponen itu sendiri," lanjut Rini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement