REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan, pembangunan infrastruktur harus sejalan dan disesuaikan dengan kebutuhan industri. Menurutnya, saat ini pembangunan infrastruktur seolah berjalan sendiri dan tidak menjadi referensi bagi industri.
"Infrastruktur seharusnya dibangun untuk mendukung rumah tangga dan industri, investor juga perlu tahu infrastruktur apa yang menjadi referensi," ujar Hendri di Jakarta, Jumat (26/6).
Hendri mengatakan, pemerintah juga harus mengarahkan investor yang akan membangun infrastruktur seperti insentif fiskal, insentif bahan baku maupun insentif sumber daya manusia yang sudah siap. Dengan demikian ada sinkronisasi yang jelas antara Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) dengan arah kebijakan.
Menurut Hendri, RIPIN merupakan referensi bagi semua kementerian sehingga pembangunan dapat berjalan dengan arah yang jelas. Saat ini investasi sudah banyak masuk tapi infrastruktur pendukungnya masih belum berjalan.
"Misalnya ada investasi makanan yang masuk, dia butuh bahan baku bawang dalam bentuk pasta seharusnya itu bisa kita baca sebagai peluang untuk bisnis sehingga industri bisa tumbuh," kata Hendri.
Hendri menjelaskan, apabila pemerintah ingin menjalankan RIPIN dengan benar maka Indonesia harus membangun industri. Pasalnya, saat ini neraca transaksi berjalan Indonesia masih rendah diakibatkan oleh kurangnya suplai. Apabila suplai kurang, maka Indonesia akan memiliki ketergantungan yang besar.