REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Mendukung intruksi pemerintah untuk merevitalisasi aset PT. Arun LNG, PT. Pertamina Gas melalui anak usahanya, PT. Perta Arun Gas (Pertagas) berupaya untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Meski begitu, Direktur Utama PAG Teuku Khaidir dalam pemaparannya kepada wartawan di Terminal Penerimaan, Hub, dan Regasifikasi Arun, di Desa Blang Lancang, Lhoksemauwe, Kamis (26/6), bahwa tidak semua aset yang ada akan dimanfaatkan.
"Kilang LNG itu yang ada 6 train tidak kita pakai, yang kita pakai itu tangki," ujarnya.
Saat ini, ia katakan dari lima tangki yang ada baru empat yang digunakan, sedangkan satu lainnya belum difungsikan kembali sebagaimana mestinya mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memperbaikinya kondisi tangki tersebut.
"Di Cilacap bangun lima tangki Rp 100 miliar, disini satu tangki bisa Rp 2 triliun," lanjutnya.
Hal lain yang dapat dimanfaatkan ialah power generator, dimana dari 8 power generator, 4 sudah digunakan.
Ia menjelaskan, saat ini mayoritas aset yang besar seperti tangki sudah diambil alih Pertamina.
"Asumsi saya sudah lebih dari 55-60 persen," tegasnya.