Selasa 23 Jun 2015 02:52 WIB

Pemerintah Kebut Bangun 4 Bendungan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Indah Wulandari
Petugas memeriksa tinggi debit air dari Kali Segara yang menuju ruang turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Segara di Bendungan Air di Desa Bentek, Gondang, Lombok Utara, NTB, Senin (8/12).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Petugas memeriksa tinggi debit air dari Kali Segara yang menuju ruang turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Segara di Bendungan Air di Desa Bentek, Gondang, Lombok Utara, NTB, Senin (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setelah penandatanganan kontrak pembangunan empat bendungan senilai Rp 2,1 triliun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono menegaskan tidak akan ada acara seremonial berupa groundbreaking untuk memulai pembangunan.

"Kita tanda tangan kontrak hari ini, bisa langsung dikerjakan hari ini, tidak perlu menunggu groundbreaking karena memang tidak ada," kata Menteri Basuki pada Senin (22/6).

Lantaran, menurutnya, kerja demi pembangunan harus cepat dan tepat untuk kebutuhan listrik, irigasi dan air baku yang mendesak.

Selanjutnya, akan ada lima bendungan lagi yang akan menyusul pengerjaan delapan bendungan. Kelimanya ,yakni Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan, Bendungan Sindang Heula di Serang Banten, Bendungan Sei Gong di Batam Kepulauan Riau, Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Nusa Tenggara Barat dan Bendungan Rotiklod di Belu, Nusa Tenggara Timur.

Pemerintah, lanjut dia, bertekad merampungkan seluruh proyek bendungan yang dibangun guna memenuhi ketersediaan air baku nasional.

Basuki menargetkan pembangunan 65 bendungan. Terdiri dari 16 bendungan yang merupakan lanjutan dan 49 bendungan baru. Tahun 2015 ini sendiri ditargetkan ada 13 bendungan baru yang mulai dibangun.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU-Pera Mudjiadi selaku pelaksana proyek dari pemerintah menambahkan, pembangunan 65 bendungan tersebut akan melengkapi 209 bendungan yang sudah ada, sehingga Indonesia akan memiliki 275 bendungan.

Dari bendungan yang eksisting sebanyak 209 bendungan, daya tampungnya 12,56 miliar meter kubik  dan diharapkan bertambah 6,75 miliar meter kubik dari 65 bendungan baru.

"Dari total 275 bendungan yang dimiliki Indonesia, nantinya akan berkontribusi pada saluran irigasi teknis yang ada," kata dia.

Saat ini, dari irigasi teknis seluas 7,2 juta hektare, baru 0,8 juta hektare atau 11 persen yang disuplai air bendungan. Nanti dengan 65 bendungan baru akan meningkat menjadi 1,4 juta hektare atau 20 persen.  

Selain berkontribusi pada saluran irigasi teknis, bendungan yang dibangun juga akan menjadi sumber daya pembangkit listrik. Rinciannya, bendungan Karian menghasilkan 1,8 MW, Bendungan Passeloreng menghasilkan 2,5 MW serta Bendungan Tanju dan Bendungan Mila sebanyak 0,5 MW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement