Jumat 12 Jun 2015 16:09 WIB

Demi Hidupkan Jetliner, Pelni Rogoh Kocek Rp 5 Miliar

Rep: c85/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas memberikan arahan kepada pemudik sepeda motor saat akan menaiki kapal saat pelepasan mudik gratis Pelni menggunakan KM Dobonsolo di pelabuhan penumpang Tanjung Priok, Jakarta , Sabtu (3/8).
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Petugas memberikan arahan kepada pemudik sepeda motor saat akan menaiki kapal saat pelepasan mudik gratis Pelni menggunakan KM Dobonsolo di pelabuhan penumpang Tanjung Priok, Jakarta , Sabtu (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kapal Ferry Cepat atau KFC Jetliner yang sempat tak beroperasi kini kembali melayani penumpang dengan rute Makassar - Labuan Bajo. Sebelumnya, kapal ini mangkrak tak digunakan. Direktur Utama PT Pelni (Persero) Sulistyo Wimbo Hardjito menjelaskan, untuk mengoperasikan kembali Jetliner menghabiskan biaya sekitar Rp 5 miliar untuk renovasi.

"Biaya renovasi atau perbaikan kapal Rp 5 miliar. Itu lebih ke mesin untuk memenuhi klasfikasi. Karena mesin lama enggak dijalankan. Itu rutin," kata Wimbo di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/6).

Wimbo menambahkan, KFC Jetlinet ini mampu mengangkut sekira 550 orang penumpang, ditambah 160 mobil tipe sedan atau minubis. Untuk tiket sendiri, Pelni menawarkan mulai dari Rp 260 ribu hingga Rp 400 ribu untuk kelas Tatami (tersedia tempat tidur).

"Tiket sudah dijual. Rp 400 ribu Tatami, yang duduk Rp 260 ribu. Kalau dibandingkan tiket lainnya ini lebih mahal. Ini bukan subsidi," jelasnya.

Menurut Wimbo, Pelni menawarkan KFC Jetliner kepada warga Makasaar-Labuan Bajo sebagai akses langsung dengan lama perjalanan 9 jam di angka kecepatan antara 16-19 knot.

"Maksimal kecepatan 24-30 knot. Itu bisa 8 jam perjalanan," jelasnya.

Dibanding dengan tiket pesawat dijalur yang sama direntang harga Rp 1 juta ditambah lama transit tentu Jetliner mampu bersaing dengan moda transportasi lain. Termasuk dengan kapal reguler Pelni yang waktu tempuh Makassar-Labuan Bajo 24 jam.

KFC Jetliner ini hanya dioperasikan selama 90 hari dalam setahun pada masa-masa peak season. Yaitu pada masa libur Lebaran, Natal, dan libur sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement