Kamis 11 Jun 2015 15:15 WIB

Pelemahan Ekonomi tak Pengaruhi Minat Investasi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Aturan Penanaman Modal Internasional: Para investor melakukan pengurusan perijinan usaha pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (19/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aturan Penanaman Modal Internasional: Para investor melakukan pengurusan perijinan usaha pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelemahan ekonomi tidak berpengaruh terhadap minat investasi di Indonesia. Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis mengatakan investasi merupakan prospek jangka panjang sedangkan kondisi fluktuasi ekonomi sifatnya hanya sementara saja.

"Sebenarnya kondisi pelemahan ekonomi ini yang paling berpengaruh adalah pasar modal, sedangkan investasi masih tetap bergerak dan berjalan," ujar Azhar ketika dihubungi Republika, Kamis (11/6).

Azhar mengatakan, ketika memutuskan untuk berinvestasi, investor tidak terlalu fokus ke fluktuasi saham dan nilai tukar rupiah karena hal tersebut merupakan reaksi pasar yang sifatnya jangka pendek. Ketika akan berinvestasi, investor lebih memperhatikan tentang regulasi pemerintah, proses perizinan, dan keterbukaan investasi.  

"Investor kalau sudah membangun gak mungkin berhenti, karena mereka melihatnya jangka panjang," kata Azhar.

Masih bergeraknya iklim investasi di dalam negeri ditandai dengan adanya perluasan pabrik yang dilakukan oleh investor di sejumlah daerah. Azhar menyebutkan, belum lama ini Sritex melakukan pembangunan perluasan pabrik di Semarang, Jawa Tengah. Tak hanya itu, perusahaan tekstil terbesar di Indonesia tersebut juga memperluas bidang usahanya sampai ke sektor hulu dengan membangun pabrik rayon.

Realisasi penanaman modal di Indonesia sampai Maret 2015 mencapai Rp. 124,6 triliun atau meningkat 16,9 persen dibandingkan perolehan kuartal I 2014 yang sebesar Rp. 106,6 triliun. BKPM mencatat angka realisasi investasi kuartal I 2015 sudah mencapai 23,98 persen dari target investasi 2015 sebesar Rp. 519,5 triliun.

Investasi yang masuk selama periode Januari-Maret 2015 berasal dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp. 72 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp. 34,6 triliun. Sektor usaha yang menyerap investasi terbesar adalah sektor pertambangan yakni sebesar Rp. 15 triliun. Berdasarkan destinasi modal, BKPM melaporkan investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp. 106,6 triliun atau 43,5 persen dari total keseluruhan. Kontribusi ini meningkat dibandingkan realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada kuartal I 2014 yakni 41,8 persen dari total investasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement