REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Volume mata uang asing yang dibeli oleh bank-bank yang beroperasi di Arab tumbuh sebesar 4 persen (yoy). Pembelian mata uang asing mencapai Rp 1,34 triliun riyal selama empat bulan terakhir sampai April 2015, dibandingkan 1,29 triliun riyal pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut laporan harian Al-Eqtisadiah seperti dilansir Arab News, Senin (8/6), bank asing menjadi yang tertinggi dalam menjual mata uang asing ke bank lokal mencapai 542 miliar riyal. Diikuti oleh pembelian antar bank lokal sebesar 301,1 miliar riyal, Saudi Arabian Monetary Agency (SAMA) sebesar 272,1 miliar riyal, pembelian pelanggan 148,8 miliar riyal, dan sumber-sumber lain sebesar 80,4 miliar riyal.
Sementara itu, penjualan mata uang asing oleh bank yang beroperasi di Inggris tumbuh sebesar 6 persen menjadi 1,23 triliun riyal pada April 2015 dibandingkan 1,16 triliun riyal tahun lalu. Penjualan oleh bank asing menjadi yang tertinggi sebesar 554,8 miliar riyal, diikuti oleh bank-bank lokal sebesar 266,8 miliar riyal (22 persen), pelanggan lain 169,3 miliar riyal, penjualan untuk membiayai impor 65,5 miliar riyal, transfer pribadi expat 51,7 miliar riyal, transfer pribadi Saudi 31 miliar riyal.
Di sisi lain, volume mata uang asing di bank-bank yang beroperasi di Arab Saudi turun 18 persen menjadi 106,5 miliar riyal pada April 2015, dibandingkan 130,2 miliar riyal pada periode yang sama tahu lalu.
Dalam perkembangan terkait, nilai impor sektor swasta yang didanai oleh bank komersial mencapai 149 miliar riyal pada empat bulan sampai April 2015, dibandingkan 145,1 miliar riyal atau naik 3 persen (yoy). Volume deposito di bank-bank Saudi mencapai 1,6 triliun riyal pada akhir April. Sebanyak 66 persen di antaranya adalah giro senilai 1,07 triliun.