Senin 08 Jun 2015 21:27 WIB

IHSG Anjlok karena Inflasi Mei Meningkat

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
Karyawan melintas didepan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Karyawan melintas didepan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai merosot inflasi Mei yang meningkat. Tak hanya karena internal, anjloknya indeks Indonesia itu disebabkan pula oleh faktor eksternal.

Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, IHSG anjlok karena faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal, karena bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga, perbaikan ekonomi AS, dan penyelesaian masalah Yunani yang ditunda.

David melanjutkan, faktor internal, inflasi Mei yang meningkat. Padahal, bulan ini bertepatan dengan awal puasa. "Puasa itu inflasi biasanya lebih tinggi lagi," kata dia kepada Republika, Senin (8/6).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dalam posisi tersungkur pada perdagangan saham Senin (8/6). Indeks turun sebesar 85 poin atau melemah 1,68 persen ke level 5.014 setelah bergerak di antara 5.006-5.088.

Dia menyambung, selain itu akhir semester ini penggunaan dolar AS juga meningkat karena pembayaran utang dan impor kebutuhan lebaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement